Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

BNI-UGM Foodpark: Mendidik Kaum Terdidik

Instrumen pembayaran non-tunai sedang digalakkan di Indonesia. Terutama setelah Bank Indonesia mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) pada 14 Agustus 2014. Berbagai upaya pun dilakukan untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau memanfaatkan alat pembayaran non tunai dalam berbagai transaksi. Menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai perguruan tinggi nomor satu di Indonesia, BNI membangun Foodpark sebagai kantin yang mengusung konsep edukasi dan gaya hidup go green. BNI-UGM Foodpark merupakan bagian dari tanggung jawab sosial BNI dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang sistem pembayaran yang efisien dan aman.   BNI-UGM Foodpark adalah salah satu cara BNI memasyarakatkan penggunaan uang elektronik atau e-money sebagai bagian dari upaya memuwujudkan Less Cash Society (LCS). M enurut Bank Indonesia trend penggunaan uang elektronik di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2013 rata-rata harian nominal transaksi uang elektroni

Mudik ke Klaten, Menyantap Sate Tanpa Tusuk

Tradisi mudik setiap lebaran tak hanya menjadi momen menjenguk kampung halaman untuk bersilaturahmi bersama keluarga dan kerabat. Namun juga menikmati kuliner khas daerah. Pada saat mudik ke tempat kelahiran orang tua di Klaten, Jawa Tengah, sayapun tak melewatkan kesempatan untuk singgah di warung sate kambing “Pojok Canan” yang terletak di tepi jalan raya Canan, Kecamatan Wedi. Terakhir kali saya menyantap sate kambing “Pojok Canan” adalah tahun 2012. Itu sebabnya saya tak menunda waktu ketika mengetahui warung ini buka pada hari lebaran kedua yang lalu. Saya singgah di warung sate “Pojok Canan” sekitar jam 2 siang, sesaat setelah memasuki kota Klaten setelah menempuh perjalanan mudik 7 jam. Lapar yang sudah tak mampu dibendung seolah meminta saya untuk segera memesan seporsi sate kambing yang jadi andalan warung ini selain tongseng kambing. DI Klaten, menyantap sate kambing sudah menjadi kebiasaan warganya. Dari siang hingga malam banyak penjual sate d

Pulang Pergi Ditemani BNI

BNI saya. Hari Raya Idul Fitri kembali dijelang. Tradisi mudik pun kembali mewarnai lebaran. Jutaan warga Indonesia dari seluruh penjuru serempak pulang ke kampung halaman. Bagi saya perjalanan mudik tahun 2015 sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini saya menjalani perjalanan pulang pergi 3 kali dalam rentang waktu 1 minggu. Total hampir 23 jam saya tempuh dalam 3 kali perjalanan mudik pulang pergi   melalui jalur selatan Jawa Tengah dan DIY. Bahkan dalam perjalanan H+1 dan H+2 saya harus melalui perjalanan 18 jam pulang pergi. Meski selalu menjadi perjalanan yang melelahkan, namun mudik seperti sudah menjadi “keharusan”. Berbagai kebutuhan   dan   rencana perjalanan pun disiapkan secara maksimal bahkan jauh-jauh hari sebelum lebaran tiba.     Setelah hampir   10 tahun menjadi nasabah BNI, tahun ini saya benar-benar memanfaatkan fasilitas BNI dalam perjalanan mudik. Melalui aplikasi BNI experience saya mendapatkan informasi mulai dari peta